Cerpen Syarifah Zulfa
Berdiri ku disini hanya untuk mu
Dan yakin kan ku untuk memilih mu
Dalam hati kecil ku ingin kan kamu
Berharap untuk dapat bersamamu
Aku kan ada…untuk dirimu
Dan bertahan untuk mu
Terlukis indah raut wajah mu dalam benak ku
berikan ku cinta terindah yang hanya untuk ku
Tertulis indah puisi cinta dalam hatiku
Dan aku yakin kau memang lah pilihan hatiku
Dan lagu ini telah mengantarkan Indah dalam pelukan terindah di dekapan hangat kekasih hatinya Rae. Senyum nya mengalunkan lagu sedih di penghujung akhir nya, hanya seutas senyum yang akan selalu terbayang di wajah nya dan akan selalu teringat oleh Rae sampai kapan pun.
NAFAS PUN TELAH BERHENTI, tak ada hembusan lagi yang keluar mengisi relung hidup Indah, ya…. Indah sudah pergi untuk selama nya, menutup matanya untuk selama nya menutup hatinya untuk selamanya. Tak akan ada lagi yang akan mengisi hatinya, dalam tidur panjang nya muncul kenangan bersama Rae, lelaki yang telah mengisi warna indah dalam hidup nya, lelaki yang talah memberikan nya arti kehidupan dan lelaki yang telah membawa nya tidur tenang dalam pelukan yang telah di nanti nya.
“Inda…. Aku mencintaimu…….” kecupan terakhir mengantar kepergian Inda untuk selama nya, meski Rae menahan tangis, tapi terasa sekujur tubuhnya bergetar menahan sakit. Sakit yang tak di sangka nya, sakit yang menimbulkan penyesalan yang luar biasa. “Andai saja aku tak meninggal kan mu Inda… andai saja kau berikan ku kesempatan… owhhhh Inda… kenapa??.... kenapa???... Jangan tinggalkan aku… bawa aku bersama mu…. Inda..inda..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
****
“Non… makan ya.. nanti non tambah sakit…!!” Kata seorang wanita yang sudah berumur setengah abat dengan membawa bubur gandum di atas tangan nya… dengan wajah yang lelah perempuan tua itu berlari kesana kemari mengejar seorang anak kecil berkuncir dua
“Inda gak mau…. Bina ini bawel ya… Inda bosan makan bubur terus… inda mau makan yang lain . titik”
“Non… gandum ini baik untuk kesehatan Non, nanti siang baru Bibi masakin ayam bakar kesukaan Non”
“Iya di masakin Ayam bakar, tapi makan nya pake bubur lagi… gak mau pokok nya gak mau!!!!” Teriak anak kecil tersebut, dan langsung berlari meninggalkan wanita tua itu di ruang makan.
“Aduh non Inda… maafin bibi… ini semua demi kebaikan Non.. kalau Non begitu terus nanti Non tambah sakit “ kata wanita tua tersebut sambil duduk di kursi makan. Terlihat wajah nya yang sedih, dan tanpa terasa buliran air mata menetes dan membasahi pipinya yang sudah mulai keriput. “Ya.. Allah, sembuhkan lah penyakit Non Inda, jangan kau siksa dia .. kasihanilah dia… dia masih kecil ya Allah, biarkan hambamu yang hina ini saja menggantikan penderitaan nya, hamba ikhlas ya allah menukar kesakitan nya dengan hamba,.. hamba mohon ya allah “
Dan yakin kan ku untuk memilih mu
Dalam hati kecil ku ingin kan kamu
Berharap untuk dapat bersamamu
Aku kan ada…untuk dirimu
Dan bertahan untuk mu
Terlukis indah raut wajah mu dalam benak ku
berikan ku cinta terindah yang hanya untuk ku
Tertulis indah puisi cinta dalam hatiku
Dan aku yakin kau memang lah pilihan hatiku
Dan lagu ini telah mengantarkan Indah dalam pelukan terindah di dekapan hangat kekasih hatinya Rae. Senyum nya mengalunkan lagu sedih di penghujung akhir nya, hanya seutas senyum yang akan selalu terbayang di wajah nya dan akan selalu teringat oleh Rae sampai kapan pun.
NAFAS PUN TELAH BERHENTI, tak ada hembusan lagi yang keluar mengisi relung hidup Indah, ya…. Indah sudah pergi untuk selama nya, menutup matanya untuk selama nya menutup hatinya untuk selamanya. Tak akan ada lagi yang akan mengisi hatinya, dalam tidur panjang nya muncul kenangan bersama Rae, lelaki yang telah mengisi warna indah dalam hidup nya, lelaki yang talah memberikan nya arti kehidupan dan lelaki yang telah membawa nya tidur tenang dalam pelukan yang telah di nanti nya.
“Inda…. Aku mencintaimu…….” kecupan terakhir mengantar kepergian Inda untuk selama nya, meski Rae menahan tangis, tapi terasa sekujur tubuhnya bergetar menahan sakit. Sakit yang tak di sangka nya, sakit yang menimbulkan penyesalan yang luar biasa. “Andai saja aku tak meninggal kan mu Inda… andai saja kau berikan ku kesempatan… owhhhh Inda… kenapa??.... kenapa???... Jangan tinggalkan aku… bawa aku bersama mu…. Inda..inda..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
****
“Non… makan ya.. nanti non tambah sakit…!!” Kata seorang wanita yang sudah berumur setengah abat dengan membawa bubur gandum di atas tangan nya… dengan wajah yang lelah perempuan tua itu berlari kesana kemari mengejar seorang anak kecil berkuncir dua
“Inda gak mau…. Bina ini bawel ya… Inda bosan makan bubur terus… inda mau makan yang lain . titik”
“Non… gandum ini baik untuk kesehatan Non, nanti siang baru Bibi masakin ayam bakar kesukaan Non”
“Iya di masakin Ayam bakar, tapi makan nya pake bubur lagi… gak mau pokok nya gak mau!!!!” Teriak anak kecil tersebut, dan langsung berlari meninggalkan wanita tua itu di ruang makan.
“Aduh non Inda… maafin bibi… ini semua demi kebaikan Non.. kalau Non begitu terus nanti Non tambah sakit “ kata wanita tua tersebut sambil duduk di kursi makan. Terlihat wajah nya yang sedih, dan tanpa terasa buliran air mata menetes dan membasahi pipinya yang sudah mulai keriput. “Ya.. Allah, sembuhkan lah penyakit Non Inda, jangan kau siksa dia .. kasihanilah dia… dia masih kecil ya Allah, biarkan hambamu yang hina ini saja menggantikan penderitaan nya, hamba ikhlas ya allah menukar kesakitan nya dengan hamba,.. hamba mohon ya allah “
Ternyata
Inda yang waktu itu sudah masuk kelas 4 sd berada di atas tangga dekat
kamar nya, dia melihat bibi yang mengasuh nya sedari kecil menangis
meminta kesembuhan nya, air matanya pun ikut mengalir deras.
“Maafin Inda biNa…” Kata Inda yang berlari masuk ke kamar nya.
Pagi yang cerah, mengisi relung kamar Indah dengan sinar matahari yang menghangatkan setiap jiwa yang bernyawa. Begitu juga untuk Inda, pagi itu bina membuka gorden kamar nya, seberkas sinar menyusup memasuki celah-celah jendela kamar Inda. Cahaya itu terus lurus memancarkan sinar nya sampai ke mata bulat Indah. Sinar itu memberikan warna yang indah di mata Inda, membuat wanita yang masih kecil ini terbangun.
“Maafin Inda biNa…” Kata Inda yang berlari masuk ke kamar nya.
Pagi yang cerah, mengisi relung kamar Indah dengan sinar matahari yang menghangatkan setiap jiwa yang bernyawa. Begitu juga untuk Inda, pagi itu bina membuka gorden kamar nya, seberkas sinar menyusup memasuki celah-celah jendela kamar Inda. Cahaya itu terus lurus memancarkan sinar nya sampai ke mata bulat Indah. Sinar itu memberikan warna yang indah di mata Inda, membuat wanita yang masih kecil ini terbangun.
Mata Inda terbuka lebar menatap dunia yang menyakitinya ini, tak ada senyum di pagi harinya, selalu begitu. Tak ada seutas kata yang terucap manis di mulut nya, hal itu sudah biasa di lihat Bibi Ina. Perempuan tua itu selalu menahan gejolak di hatinya, setiap kali dia melihat anak majikan nya ini bangun dengan kehampaan tak ada warna dalam hidup nya.
Setelah Mandi, inda langsung turun kebawah, dia melihat di meja makan telah di sediakan bubur untuk nya. Langkah kecil mengiringi jalan kaki Inda yang lemas, lesu dan bosan.
“Bina… papa dan mama kemana???” Kata Inda sambil duduk di kursi makan nya
“Udah berangkat kerja Non…” Kata Bi Ina sambil memberikan segelas susu untuk Indah
Tak ada jawaban yang terukir dari bibir Inda, sepertinya dia sudah biasa di tinggal oleh papa dan mama nya yang pergi meninggalkan nya setiap pagi.
“Non.. mau Bina suapin???” Kata Bina sambil duduk di samping Inda
Inda hanya menganggut kecil, sambil mengeluarkan senyum hangat nya
Hal itu membuat Bina terkejut, senyum yang selama dua tahun ini telah menghilang, sejak non indah di ponis mengidap penyakit leukemia dan kanker usus telah terukir kembali di wajah nya yang manis dan lugu itu.
Inda pun menikmati sarapan nya, meski dia merasa bosan, tapi dia berusaha menyenang kan kembali hati Bina yang telah mengasuh nya sejak kecil.
Ting tong…. Ting tong…. Terdengar suara bel pintu depan berbunyi. “Tunggu ya Non… Bina buka dulu” kata Bina sambil berlari menuju ke ruang depan
Sampai di depan Pintu, Bina tersenyum senang melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya sudah kealas 5 sd berdiri di ambang pintu bersama seorang bapak-bapak yang umur nya tak jauh beda darinya “ Bapak…!!! Rae…!!!” Kata Bina tersenyum senang
Mendengar nama mereka berdua disebut, bapak-bapak dan anak laki-laki itu pun berbalik, sungguh terlukis wajah gembira mereka, saking gembira nya mereka langsung berpelukan
“Ibu…!!” KATA ANAK LAKI-LAKI tersebut sambil memeluk erat Bi ina.. “Rae kangen sama Ibu”
“Ibu juga..” Kata bi ina membalas pelukan. Ternyata mereka adalah anak dan suami Bi ina, yang di izin kan oleh papa dan mama Inda untuk bekerja di rumah mereka , dan Rae di beri kesempatan untuk bersekolah di tempat yang sama dengan Inda
Inda merasa terlalu lama Bina nya pergi, karena penasaran siapa yang datang Inda pun menyusul ke depan. Sampai di depan, Inda langsung memanggil Bina “Bina…ini siapa???”
“Eh.. Non… maaf Bina kelamaan ya…???” Kata Bina sambil melihat kearah Inda “Non …kenal kan ini suami Bina… “ Kata Bina sambil menunjuk ke arah suaminyaa “Selamat pagi Non”
“Pagi juga PaKna…” Kata Inda sambil tersenyum melihat suami Bina
“Kox Pakna Non.. nama saya Halim” Kata suami bina menjelaskan
“Kan suami nya Bina… jadi panggilnya Pakna…” Kata Inda sambil memainkan tangan mulus nya
Hal itu membuat pak halim tertawa,
“owh ya Non.. kenal kan juga ini anak Bina…” Kata Bina sambil menunjukkan ke arah Rae.
“Nama ku Raehan Non… salam kenal” Kata Rae sambil tersenyum manis
“Beruang kutub….!!! Anak Bina hanya Inda seorang… kamu bukan anak Bina…Inda gak mau punya abang jelek kex kamu “ Kata Inda dengan ketus nya sambil berpaling dari tatapan Rae
Mendengar perkataan itu Rae jadi marah “Apa kata kamu???!!!..... beraninya kamu…. Kamu itu yang jelek, manja dan sok manis, dasar nek lampir… minta perhatian sama ibu aku” Kata Rae sambil berusaha menangkap Inda.
Tapi Inda keburu bersembunyi di belakang Bina nya “Bina…!!!”
“Sudah-sudah…. Jangan berantem,,.. kan baru ketemu” Kata Bina menengahi, sambil memeluk Inda
“Dia duluan bu…” KATA Rae yang berusaha menangkap Inda di belakang ibu nya
“WEEEKKKKkkk….” Kata Inda, karena Rae tak berhasil menangkap nya
“Awas kamu ya….!!!” Kata Rae yang tak dapat berkutik karena tubuhnya telah di kunci oleh ayah nya.
Bina dan suaminya hanya bisa tertawa melihat kelakuan anak nya dan anak majikan nya. Sejak saat itu, suami dan anak Bina tinggal bersama dengan Inda dan keluarganya. Setiap hari tak ada celah sedikit pun dirumah untuk menyisipkan sejenak ketenangan… selalu terdengar teriakan Inda,,, yang kesal dengan Rae, terkadang juga terdengar tangisan Inda, meskipun begitu selalu ada kerinduan di hati mereka berdua.. karena setiap Inda tak ada atau Rae tak ada akan ada Tanya yang datang untuk mencari kebahagiaan mereka.
Hal itu berlangsung sampai Rae dan Inda dewasa…
*****
“Non… sudah siang… Non .. bangun waktunya untuk kuliah” Teriak Bina dari depan pintu
Tak terdengar suara dari balik pintu tersebut “Non… Bina masuk ya… udah siang ne Non..??” Teriak Bina lagi, tapi tak ada sahutan dari balik pintu majikan nya itu
Dengan berat… Bina pun memegang gagang pintu, tapi tiba-tiba tangan nya terhenti oleh genggaman seseorang
Dilihat nya orang yang menghentikan gerakan nya…
“Sudah bu… biar Rae aja…!!” kata Rae sambil mengerjipkan matanya…
Rae pun masuk, dengan senyum manis yang menghias di pipinya yang putih,, wajah tampan yang mampu menggoda siapa saja yang melihatnya,. Matanya yang tajam melirik ke pembaringan Inda,, di lihat nya tubuh cantik..yang langsing dengan postur yang sangat menggiurkan setiap kaum lelaki memandang nya , tengah berbaring manis di pembaringan nya.
Rae hanya menggeleng- gelengkan kepala nya. Tubuh kekar nya.. berjalan menuju tempat pembaringan putri TIdur nya, laksana pangeran…. Rae duduk berjongkok melihat raut wajah yang tengah pulas tidur itu.
Dipandanginya wajah cantik itu, bibir merah yang merekah, mata bulat yang tengah tertutup inda, seperti sedang memimpikan sesuatu… Hati Rae bergetar dahsyat, tubuhnya terasa seperti di landa angin yang setiap saat mampu merebahkan jiwa nya.. wajah ini telah mengisi relung hatinya, wajah ini juga yang telah menghiasi mimpi di malam hari ketika ia tidur,.. sampai sekarang wajah ini tak bisa dia lupakan.
“Andai aku bisa mendapatkan mu…” terdengar suara Rae yang lirih, segera dia memalingkan wajahnya yang bersemu merah.. tubuh nya hampa mendengar ucapan nya sendiri… . Segera ia buang pikiran aneh nya, ia tak ingin terlalu berharap akan hatinya.
Hemmmzzz….. gimana cara bangunnya ya…. Rae mendekat kan wajah nya ke Inda,,, dilihatnya wajah Inda…kemudian dia tersenyum.
Rae pun semakin mendekat kan wajah nya ke wajah Inda… dan saat sudah sangat dekat dengan bibir Indah,,,Rae langsung bergeser sedikit dan “BANGUUUUNNNNN!!!!!!!!!!!” teriak Rae sekencang-kencang nya… Hal itu membuat Inda terkejut dan kaget,, saking terkejut nya dia langsung terbangun dan melotot kan mata bulat nya sambil menghembuskan nafas dengan cepat,…seperti orang habis berlari saja.
Rae yang melihat kelakuan Inda langsung tertawa terbahak-bahak… hal itu disadari Inda… ternyata yang mengagetkannya adalah Rae… terpancar rasa sebel di raut wajah Inda…dengan kesal nya Inda langsung berdiri dan menghampiri Rae yang sudah ngakak tertawa di bawah tempat tidur nya.. dengan wajah menahan amarah dan bantal di tangan kanan nya “ Awas… kamu Rae,…!!!” Teriak Inda sambil mengacungkan bantal yang ada di tangan nya kearah muka Rae… tapi segera di tangkis Rae… kemudian Rae berdiri menghadap Inda “Weee….. weeee nek lampir,…. Dak kena…dak kena… weeee “ KATA Rae sambil menggoyangkan bodi nya…hal itu menambah jengkel Inda…. Inda pun mencoba melakukan hal yang sama…tapi sayang gak kena lagi…tapi kali ini Inda masih bertekad untuk menghajar Rae… dengan usaha gigih… Inda berusaha menghantam wajah Rae dengan bantal…tapi sayang hal itu tak dapat dia lakukan,,,karena Rae sudah berlari meninggalkan nya…
Bukannya Inda akan berdiam diri, tapi malah Inda bersemangat mengejar Rae… Mereka berdua jadi berlari-lari mengitari rumah … hal itu sudah biasa di lihat oleh Kedua orang tua Inda dan kedua orang tua Rae… mereka hanya bisa menghela nafas panjang melihat kelakuan kedua anak itu… sudah besar, tapi kelakuann nya sama seperti anak kecil.
****
“Masih bertengkar dengan Rae …???”Tanya Sefty…salah satu teman Inda sedari SMP
“Dia itu nyebelin,… dasar beruang…tau nya cuman ngerjain orang” Kata Inda kepada teman-temannya sambil memancungkan bibir nya
“ Tapi ganteng kan….???” Kata Rini sambil memperolok temannya ini
“Iya sich….” Jawab Inda polos dan agak malu-malu
Mereka berlima pun tertawa…
“Hey nek lampir…. Hahahahhaa… mandi dulu baru kuliah,….”Teriak Rae dari arah kejauhan…sambil menjulurkan lidah nya kearah Inda
Hal itu membuat Inda jengkel… “Pergi kau ke sana beruang kutub….”kata Inda sambil berusaha melemparkan Rae dengan sesuatu
“Sudah…sudah…”Kata Rini sambil menyabarkan inda
“Aku tarik kata-kata ku bilang dia ganteng….” Kata Inda…kembali dia merengut dengan wajah yang mengundang kegemasan bagi setiap yang melirik nya.
Sementara itu…
“Rae… gak bosan kamu nyagil Inda terus…”Tanya Rendy…pada sohib nya ini
“Bosan….gak mungkin… liihat tu wajah jelek nya…hahahahhahaha…. Gi mana aku bosan…”Kata Rae sambil memandang Inda
“Bukan wajah jelek kan Bos… tapi wajah manis n lucu Inda yang Bos harap kan….” Kata Riko menyambung pembicaraan
“Brengsekk loch….”Grutu Rae,,,,yang mulai memancar kan rona merah di wajah nya…
“Sudah lah bos… katakan saja sejujur nya sama Inda… aku yakin dia juga menyukai mu…”
“Enggak sob… aku tak mungkin serakah begini…. Aku sudah berjanji akan melindungi keluarga Inda yang telah memberikan aku kesempatan seperti ini… gak mungkin aku meminta Inda kepada kedua orang tua nya…apa lagi selama ini kedua orang tua nya telah baik sama aku dan keluarga ku… aku harus tau diri Sob…aku hanya anak pembantu…sedang kan dia seorang putri…” lirih suara Rae… wajah nya menatap penuh kasih sayang kepada Inda.. meski hatinya ingin menyampaikan tapi apa mau di kata…itu tak mungkin dia lakukan.
Keempat teman Rae hanya bisa menghela nafas panjang…. Melihat gejolak hati temannya yang tak bisa di ungkap kan.
Sementara itu di belakang RAE… KEEMPAT TEMAN Rae dan Inda mulai membuat rencana untuk menyatukan kedua sahabat nya ini…
“Kita harus segera melakukan rencana ini, soal nya aku dapat kabar kalau sebulan lagi Rae akan mengikuti staditur keluar negeri, dan dia berencana mau pindah….kalian tau kan kenapa dia mau pindah???” Kata Riko sambil duduk dan memberikan kertas susunan rencana mereka
Mereka semua pun mengangguk kan kepala mereka,, menandai kalau mereka tau kenapa Rae mau pindah… mereka pun segera menyetujui umpan yang di berikan Riko dan Rendy…
Karena Rendy yang menjadi umpan…Rendy harus meminta persetujuan dari Sefty…kekasih hatinya. Tentu saja sefty setuju, karena ini semua demi teman nya
“Say… kamu harus bertahan kalau Inda akan menampar mu ya…? Bisik sefty pada Rendi… Rendy hanya tersenyum mendengar bisikan Sefty… mereka berdua pun berpelukan dengan hangat nya.. “Iya… aku tau kox.. Inda tu seperti apa orang nya.”
*****
Selama ini dia tidak pernah menyadari kalau Rendy akan berbuat seperti ini kepadanya, alngkah terkejut nya dia saat melihat tingkah laku Rendy yang selalu mendekati nya…dia selalu berfikir apa yang rendy ingin kan dari nya.
Inda tau kalau Rendy adalah pacar Sefty , sahabat karib nya. Dan tak mungkin dia akan macam-macam dengan Rendy, tapi belakangan ini.. Inda bingung dengan tingkah Rendy yang terlalu memperhatikannya, dan apa lagi dia mulai berani mengelus rambut Inda.
Hal itu juga dirasakan Rae, dia melihat gelagat Aneh dari Rendy… yang akhir-akhir ini selalu mendekati Inda,, bahkan terasa sangat akrab dan ada unsur lain yang tercapai dari mata Rendy. Bukan itu saja, setiap kali Rendy mendekati Inda, Sefty yang seakan merasakan sakit langsung pergi meninggalkan Inda…
Bukan Rae saja yang berpikir seperti itu.. Inda juga merasa di jauhin teman-temanya .
Puncak kejadian ini akhir nya tiba… saat mereka berlibur.. Inda pergi bersama Rendy, meski sudah menolak tapi paksaan Rendy tak mampu dia tolak..
Sesampai di tempat tujuan terlihat Inda hadir bersama Rendy, hal itu membuat kecewa Sefty sebagai pacar Rendy. Kekecewaan nya menjadi,, saat di lihat nya Rendy mencium pipi kanan Inda sebagai ucapan akan bertambah nya umur Inda…meski besok sichhh hari jadi nya..
Inda pun terkejut melihat nya,,,bahkan seluruh teman Rae dan Indah ikut terkejut… apa lagi Rae… Nampak wajah nya yang merah padam membakar seluruh tubuhnya…
“Rendy./..!!!!”Pekik nya…”Lo…gak tau malu ya… lo gak lihat ada Sefty di sini… “Kata Rae yang mulai naik darah dan sekaligus terbakar cemburu
“Apa urusan lo..???, gu gak ada hubungan nya lagi sama Sefty… “Jawab Rendy dengan enteng nya
Mendengar ucapan seperti itu, alangkah terguncang nya perasaan Sefty, segera dia berlari masuk ke dalam Villa.. dengan air mata yang berurai dan dengan menahan sakit yang teramat sakit dia paksakan tubuhnya berlari meninggal kan taman belakang villa milik nya.
Hal itu juga mengguncang Indaa.. Inda segera pergi menyusul Sefty…
“Lo…brengsek ya……!!!” Teriak Rae yang sudah mulai mengepal tangannya ingin menghantam Rendy… tapi segera di cegat oleh Riko, Kevin dan Riki…mereka bertiga memegang erat Rae..”Sudah Rae….sudah…” bisik Riko pada sohib nya ini
“Kenapa kalian tahan gue… gue ingin memukul bajingan ini… gue gak nyangka lo setega ini Ren…. Gue pikir lo cowok yang lembut…”
“Kenapa..???,,.. salah duga…?? Gue sudah jujur kan dengan lo… kalau gue dari dulu sudah suka Inda… selama ini gue tahan perasaan gue karena gue hargai lo Rae… tapi sekarang gak lagi… gue akan buat Inda jadi milik gue, bagai mana pun caranya” Kata Rendy sambil pergi meninggal kan semua temannya
Hal itu membuat teman-teman Rae dan Inda termenung dengan perkataan yang tak di sangka keluar dari mulut Rendy…
Bahkan Rae pun ikut lemas mendengar nya…
Sementar itu … Inda melihat tubuh sahabat baik nya ini lemas di atas pembaringan. Dengan hati yang tak menentu Inda berusaha menghampiri sahabatnya ini “Sefty…”
Tak ada suara yang terdengar dari Sefty… yang terdengar hanya isak taangis yang semakin menyayat hati Inda “SEF… MAaafin gue ya…???”
Mendengar perkataan Inda, tangisan Sefty mereda… dia memalingkan wajah nya menghadap sahabat baik nya ini “Untuk apa nda….untuk apa minta maaf sama aku” Kata sefty dengan lirih nya
“Gara-gara gue..lo jadi begini… gue gak tau kalau Rendy seperti ini. Tapi jujur Sef… gue gak ada perasaan sama Rendy…sedikit pun gak ada… lo tau kan siapa yang gue sayangi…”
“Sudah lah Nda… jangan bohong lagi… kalau emang lo suka Rendy… gue Ikhlas melepaskan Rendy, lagi pula gue udah tau….”Terhenti sudah kata-kata Sefty untuk menyambung rangkaian huruf yang membuat hatinya selama ini terluka
“Tau apa Sef…” Tanya Inda penasaran
HElaan nafas Sefty yang panjang membuat hati Inda tak menentu,,degupan jantung nya sangat teramat kencang,, “Inda… Rendy udah lama suka sama lo… dia udah ngaku sama gue… tapi gue aja yang ngotot akan buat Rendy suka sama gue…”Kata Sefty sambil menunduk kan kepalanya
Perkataan itu membuat hati Inda terguncang, tanpa Fikir panjang lagi… Inda langsung berlari meninggalkan Sefty ..di taman belakang dia bertanya kepada Rini di mana Rendy… Hal itu membuat bingung teman-temannya.. bahkan Rae pun ikut bingung…
Setelah mengetahui keberadaan Rendy.. Inda kembali berlari lagi… di tepi sungai… dilihat nya Rendy berdiri menghadap sungai.
“Ren….”panggil Inda dengan lirih nya sambil terlihat di wajah Inda seperti menahan sesuatu
Hal itu membuat Rendy terkejut… melihat Inda yang seperti itu Rendy langsung menghampiri Inda… “Ada apa???... kamu kenapa????” Kata Rendy cemas
“Aku mohon…aku mohon… jangan sakiti Sefty..aku mohon…..”Tangis Indah pun meledak seketika itu,… hal itu membuat Rendy mudur selangkah dari jangkau an Inda
“Kenapa…????”Tanya Rendy dengan lirih nya “Kenapa kau tak bisa menerima ku!!!!” Teriak Rendy dengan keras nya,,, teriakan Rendy itu mengguncang tubuh Inda… sekarang giliran Inda yang mundur ke belakang “Kenapa???....Knapa Inda??!!!!!” Tanya Rendy dengan mimik muka yang membuat Inda takut “Apa kurang nya aku In… apa?????....” Kata Rendy yang terus maju sehingga mendesak Inda mundur kebelakang
“Ren… bukan itu maksud ku…” Kata Inda yang sekarang posisi nya sudah mulai tak aman “STOP…Ren…”
“Aku bertanya Inda..!!!!.. apa yang kurang dari aku/????” Bentak Rendy…
“Hentikan Ren…!!!!” Teriak Inda…
“Aku tak akan berhenti sampai kau berkata kenapa kau tak memilih aku…. Katakan…!!!???”
“Aku gak suka kamu Ren!!!!!!!!” Teriak histeris Inda… Hal itu malah mengguncang perasaan Rendy… Rendy berhenti sejenak sambil menundukkan kepala nya,,, kemudia dia menatap Inda dengan tatapan seperti akan memakan Inda… “Kenapa?????....kenapa!!!!!!”Kembali Rendy berteriak… sementara itu Inda sadar posisinya semakin terdesak..langkah terakhir yang ia ambil ternyata salah…langka itu membawa nya ke sebuah pohon yang akan menghentikan langkah nya,, sementara Rendy masih terus mendesak nya mundur… “Aku tau… kau suka Rae kan…..????!!!”
Perkataan terakhir Rendy membuat Inda berhenti melangkan,,,tubuhnya seperti patung…. Yang tak mampu bergerak lagi
“Kenapa kau diam…jawab pertanyaan ku…!!!!” Teriak Rendy yang langsung membuat tubuh Inda mundur dan terhenti di pohon yang menghalangi langkah nya… “Jawab Inda…jawab…!!!??”
“Iya…”Kata Inda sambil menunduk kan kepala nya
Perkataan Inda menyayat hati Rendy… “Bohong….!!!” Kata Rendy seakan tak percaya
“Aku mencintai Rae Rendy…”Kata Inda sambil berusaha memgang muka Rendy yang tengah menunduk
Tapi tangan mulus Inda segera di tepis Rendy… “Bohong..!!!” Teriak Rendy sambil menatap inda dengan mata yang sangat tajam
“Aku tidak bohong rendy…”Sekarang Inda yang berteriak “Aku mencintai Rae!!!!!!!!!!.... aku sangat mencintai nya..!!, aku sangat mencintai Rae dari lubuk hati ku yang paling dalam…!!!... aku mencintai nya sejak dia datang ke rumah ku…sejak dia memberikan ku warna dalam hidup ini.” Dengan hati yang kacau balau, akhir nya INDA BERHASIL mengungkap kan perasaan yang selama ini telah dia tutupin….
Terdengar suara tawa kecil Rendy,,, yang mulai mundur dari hadapan Inda… “Dengar kan Rae…??.” KAta nya sambil berpaling dari tatapan Inda…
“Iya”
Indah terkejut mendengar suara lembut yang sudah dia kenal,, indah pun menoleh ke arah datang nya suara tersebut,, dilihat nya Rae,,,dengan wajah yang merah.. dengan tangan yang berusaha menutupin wajah nya yang merah…
Hal itu mebuat Inda terkejut,,,tanpa sadar tubuhnya lemas dan terjatuh terduduk .
Melihat Inda terjatuh Rendy dan Rae berusaha menolong Inda…tapi tubuh Inda terlalu lemas untuk di ajak berdiri kembali… jadinya mereka bertiga duduk… Sementara itu Rendy berdiri manatap teman-teman nya yang berada di balik pohon…
“Wah kalian sudah merekam nya… hebat kan akting ku….???” Kata Rendy dengan kerjipan mata kirinya
Teman-teman Rae dan Inda pun keluar dari persembunyian…
“Hebat loh Ren….” Kata Riko sambil menutup kamera nya. “Kalau gitu gue pergi dulu ya….”Kata Riko sambil mengandeng Rina.. sementara Riki dan Kevin juga ikut-ikutan pergi mengandeng Rini dan Kian
“Sef…. Yuk kita pergi….” Kata Rendy yang menghampiri Sefty yang tersenyum manis menyambut keberhasialan kekasih nya “Kamu gak di apa-apain kan sama Inda…”Kata SEFTY SAMBIL TErsenyum manis “Gak donk… tapi cuman di bentak-bentakin aja…”Kata Rendy manja… Hal itu membuat Sefty tersenyum gemas melihat tingkah laku Rendy yang sok manja
Tinggal lah Rae dan Inda sendiri… tak ada satu kata pun yang terukir dari mulut mereka berdua, ketegangan yang menghantui mereka saat ini, menutup rapat-rapat bibir mereka. Rae berusaha mencairkan suasana yang tegang diantara mereka.. “Nek lampir..bisa berdiri???” Ejek Rae...
Tak ada sahutan dari bibir orang yang di cintai nya ini…. “Nda…..” KATA Rae lirih…. Inda berusaha memalingkan wajah nya menghadap Rae…. Saat wajah nya tepat berada di mata Rae… tanpa sadar Rae langsung mengecup hangat bibir Inda. Hal itu membuat Inda terkejut. Degupan jantung Rae dan Inda menjadi simponi yang indah untuk mereka
Setelah usai beberapa menit, muka Rae memerah setelah mencium Inda, sementara Inda hanya bisa menunduk kan kepala nya… Rae pun berdiri..dan menjulurkan tangan nya untuk membantu Inda berdiri, Inda menerima pertolongan Rae, tapi alangkah terkejut nya rae,, Inda bukannya berdiri tapi malah menghambur kepelukan Rae. Hal itu membuat tubuh Rae bergetar hebat…. Apa lagi dapat bisikan mesra dari Inda “I LOVE YOU….” Dengan perasaan berbunga-bunga… Rae membalas pelukan Inda…. Dan membalas kata-kata manis Inda.. “ I love you INDA….I LOVE YOU FOREVER….”
“WAh…bisa di jadikan film ne…..”teriak Riko dari balik pohon…
“Husss!!!” Teriak teman-teman nya…. “Kenapa???” Tanya Riko pura-pura bego
“Ach..lo Rik…. Lagi seru ni…kan berhenti tu….” Kata Rendy yang akhirnya keluar dari persembunyian…
Rae..yang malu karena teman –temannya mengerjai nya,,,langsung melepas pelukan Indah dan berlari mengejar keempat sohib nya….
Sementara Inda masih malu dan menunduk…teman-teman Inda langsung menghampiri Inda…dan mengucapkan selamat, ada juga yang ikut mengolok nya…kemudian mereka tertawa bersama..
Ya…cinta Inda dan Rae bersemi dengan Inda…tapi tak tau siapa yang akan tersenyum dan siapa yang akan cemburu dengan cinta yang membuat dada terasa berbunga bunga ini.
****
Cinta pertama mang menyenangkan, kebahagiaan melanda Rae dan Inda,, hari-hari mereka di taburin dengan bunga dan gemerlap cahaya yang tak pernah padam dan surut di terpa waktu…
Dua bulan mereka jadian, rencana Rae untuk pergi staditur pun di urungkannya,,, meski pihak universitas meminta Rae untuk segera pergi, tapi hati Rae masih tak sanggup berpisah dengan kekasih hatinya ini.
Tapi.. bagaimana lagi,, rencana yang di susun Rae untuk terus hidup bersama Inda….terpecahkan oleh kedatangan sahabatnya semasa dia masih di kampung.
Sahabat nya itu selalu menganggu acara Rae dan Inda, meski Inda terbilang sabar tapi batas sabar Inda lama-lama akan menghilang dan akhirnya timbul percekcokan diantara mereka
Inda selalu merasa kalau Rae selalu membela sahabat nya ini, puncaknya Rae mulai membuat Inda sakit hati.
Hari ini adalah hari jadi mereka yang ke 3 bulan, rencananya Inda akan pergi dengan Rae untuk berlibur ke Pantai,Inda sangat menantikan rencana tersebut, sehingga segala sesuatu telah disiapkannya,, bahkan sampai kepakaian nya pun telah ia siap kan. Setiap malam ia tak bisa tidur menantikan hari yang telah di janjikan…
Sampai akhirnya hari itu pun tiba,, betapa semangat nya Inda saat itu, tapi khayalan dan keinginan yang ia harapkan sirna sudah.. pasal nya Rae lebih mementingkan mengantar kan Rika pulang kekampung karena orang tua Rika sakit…. Sungguh hal itu membuat Inda sangat marah.
“Maaf ya sayang…. Bukannya aku tak mau..aku juga menantikan hari ini,, tapi kasihan kan Rika…”Pujuk Rae pada Inda
“Tapi…..rika kan bisa di antar sama PakNa Rae… kenapa harus kamu…??”
“Inda…. Rika itu sahabat aku sewaktu kecil.. jadi wajar donkk aku yang antar,,,, lagi pula Bapak lagi gak enak badan Inda”
“Sewa Taxi aja..biar aku yang bayar…” Kata Inda sambil mengeluarkan dompet nya
“Inda!!!!” Bentak Rae…”Kamu in selalu menilai segala sesuatu dengan uang…. Bisa tidak kamu memandang orang dengan belas kasihan ha…!!!” Teriak Rae pada inda “Kamu ini gak punya hati nurani ya….!!!!” Kata Rae menimpalkan teriakan nya yang membuat hati inda bersedih
Tidak pernah Rae memarahinya seperti ini…. “Rae……”Kata Indah dengan lirih…. “RAE…. JAHAT…!!!!”Pekik Indah yang segera berlari ke kamar nya
Sementar Rae baru sadar kalau dia sudah keterlaluan, Rae berusaha mengejar Inda, tapi dihalangin oleh Rika
“Sudah lah Rae… nanti juga ngerti kox… lagi pula kamu gak salah,,”
“Tapi Rik…aku sudah kasar sama dia…. Aku harus meminta maaf dulu”
“Sudah lah… ini semua demi kebaikan dia, biar dia bisa lebih perhatian lagi sama orang lain…Rae orang tua ku sakit parah…aku mohon …aku gak mau nanti aku nyesal…kalau kamu mau menyusul Inda ya silahkan…aku naik angkot saja” Kata Rika sambil menjinjing tas nya
Perasaan bingung melanda Rae…akhirnya dia menolong dan mengantar Rika pulang kampung.
Sementara Inda, mulai merasakan kasih sayang Rae tak ada lagi untuk nya,, hatinya sakit seperti tercabik-cabik.
Hal itu semakin dirasakannya, saat dia mulai melihat Rae lebih memperhatikan Rika ketimbang dirinya… saat dia terjatuh bersama Rika, Rae malah menolong Rika terlebih dahulu dan Inda di tolong oleh Riki… hal itu terus berlangsung. Hati Inda seperti tersayat-sayat,… Hal itu juga dirasakan oleh teman-temannya,
Rendy dan Sefty berusaha menasehati Rae, tapi Rae malah berkata kalau Rika bukan orang yang seperti itu…dia kenal Rika sejak kecil.
Meskipun begitu… Rae berusaha menepis anggapan kalau Rika ingin menghancurkan hubungan dia dan Inda.
Suatu Hari rika melihat Inda sedang duduk termenung sambil melihat sungai kecil, saat itu wajah Inda sudah pucat. Penyakit yang diderita nya kini mulai terasa.
“Hay…”Kata Rika menghampiri Inda…
Inda hanya menoleh kearah datang suara tersebut, kemudian berpaling
“Kenapa???... Duh..anak mami…cengeng banget sich..” Kata Rika sambil tersenyum sinis
Mendengar tak ada tanggapan dari Inda,,Rika mulai mengeluarkan Handphone nya,, dia menunjukkan gambar seorang cowok yang tengah bertelanjang dada bersama nya, alangkah terkejut nya Inda ternyata cowok itu adalah Rae….
“APA-apa an ini…!!!” Teriak Inda…
“Gak ngerti ya… harus nya kamu sadar….aku dan Rae sudah menjalin hubungan yang serius… kamu itu gak ngerti ya…Rae itu lebih suka aku ketimbang kamu.” Kata Rika sambil berdiri dengan senyum sinis nya
Mendengar penuturan Rika, .. Inda menjadi sangat marah,, dengan kondisi yang lemah… Inda berusaha menampar Rika,, tapi tangan Inda di tahan oleh Rika.. “Hemmmzz…. Dengar ya…cewek berpenyakitan… seharusnya kamu sadar.. kalau kamu itu gak pantas untuk Rae….kamu itu sakit,.. hidup mu juga gak bakal lama… lepasin Rae…” Kata Rika
“Di mana kamu tau aku sakit….”
“Rae yang bilang….Rae sering mengeluh karena kamu,,,dia ingin segera mutusin kamu tapi…dia gak enak dengan mama papa mu…. Maka nya kami berdua jadi sedekat ini…. Aku kata kan ini karena aku gak sanggup lihat Rae lebih menderita lagi bersama mu…”
Sungguh miris rasanya hati Inda mendengar penuturan Rika…Dengan sekuat tenaga dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Rika, tapi alangkah terkejut nya dia,,,malah Rika yang jatuh
“Aduh… In…apa salah aku…aku sudah minta maaf….aku gak pernah berniat merebut Rae dari kamu…” Kata Rika dengan mengeluarkan air mata
“Apa maksud kamu Rik…”
“Inda..!!!” Teriak seorang laki-laki yang tak asing lagi bagi Inda… “Rae…”
“Ternyata kamu sekasar ini ya… aku gak nyangka… seharusnya kamu gak begini kan In… aku kecewa sama kamu aku kecewa…” Kata Rae dengan kasar nya
Inda sekarang menyadari ucapan ini…. Tak ada gunanya lagi Inda berdalih,..hatinya sudah terlanjur sakit… “Aku… aku mang tak ada gunanya lagi kan buat kamu…aku hanya cewek yang sakit-sakitan….Rika benar…lebih baik …lebih baik….”Kata Inda sambil menahan tangis..”lebih baik…lebih baik… kita berhenti saja sampai di sini….” Perkataan yang keluar dari mulut Inda membuat luka di hatinya… Rae pun ikut terguncang mendengar penuturan Inda…
“Inda…..??”kata Rae dengan suara yg lirih, sambil menatap Inda dan memastikan ucapan yang baru saja keluar dari mulut Inda…
Inda tak mampu menatap Rae…dengan hati yang terluka…Inda berlari meninggalkan Rae yang mematung di tempatnya.
Saat Inda berpaling,,, dilihat nya Rae memeluk Rika… sungguh miris hati Inda…ternyata perkataan Rika benar…Rae tak lagi mencintai nya…
Inda pun pulang dengan keadaan yang kurang baik, dia di jemput oleh PakNa…
Saat Rae kembali ke Villa, Rae berusaha mencari inda,, tapi dia tak menemukan gadis yang ia cari, di Tanya nya ke Silvy, tapi Silvy tak menghiraukannya… sudah lah Rae… itulah yang terucap dari Silvy. Sementara Rendy… mempunyai Rencana untuk membuka mata Rae…kalau Rika itu lah penyebab dari semua ini.
Rendy menemui Rika di kamar nya…
“Hebat kamu Rik….”Kata Rendy dengan senyum manis nya
“Apa maksud kamu Ren….aku gak ngerti” Kata Rika sambil berpaling dari tatapan Rendy
“Aku punya foto, kalau kamu lah penyebab ini semua….”Kata Rendy sambil menunjukkan foto Rika yang menangkap tangan Inda..”Dan ini belum seberapa…aku juga punya video nya…”
Mendengar penuturan Rendy… Rika langsung melotot…”Apa mau kamu ha….???”
“Kamu gadis yang licik,,,.. kenapa kamu lakukan itu ha…..!!!”
“Diam kamu….!!!,, kamu gak tau apa-apa, kalian anak orang kaya seenak nya saja menindas kami orang miskin. Terutama teman mu itu,,, dia itu gadis yang berpenyakitan, tapi dengan harta nya dia bisa membeli cinta Rae, aku tau Rae mencintai nya bukan karena cinta tapi karena kasihan dan tidak enak sama kedua orang tuanya…”
“Apa maksud mu.,…”
“Dengar ya Ren,,..aku akan menyelamatkan Rae. Karena aku tau Hati Rae bukan untuk Inda,, tapi untuk ku…Rae terpaksa pacaran sama Inda… aku akan menyelamatkannya dari perempuan sial itu…!!!”
“Cukuup..!!!!” Teriak seseorang dari luar kamar Rika…
Rika dan Rendy menoleh kearah datang nya suara tersebut….”Cukup…jangan mengatai kekasih ku seperti itu Ka… aku tak tahan mendengarnya”
“Rae…”
“Diam..!!!!!!!!, aku tak sudih mendengar mu menyebutkan nama ku lagi,,, .. dengar ya Rika…sampai mati pun di hati ku cuman ada Inda….dan asal kau tau aku hanya mencintai Inda.. hanya Inda seorang…dan itu tulus dari hati ku… mengerti…!!!” Teriak Rae yang langsung berlari mengejar kepulangan Inda
Sekarang dia tau,, kekasih nya sangat terluka,, sangat menderita. “Alangkah bodoh nya aku….Inda….maafin aku…tunggu aku…”
Di rumah kediaman Inda,,,Inda masuk kekamar nya dengan perasaan terguncang, selama itu dia hanya bisa berbaring lemas di pembaringan nya… dia bertekad tak akan menemui Rae lagi,,, hati nya sakit dadanya sesak… setiap kali dia melihat foto Rae wajah nya jdi pucat,,tubuhnya berkeringat.
Selama itu, Rae tak bisa menghubungi Inda, menjumpai Inda… sungguh miris rasa nya,, setiap kali dia ingin melihat Inda..Inda langsung jatuh pingsan…dan terkadang juga…inda sampai kehilangan nafas nya. Begitu sakit nya Inda jika melihatnya.
Hal itu membuat Rae terpukul, karena kebodohan dan kesalahannya penyakit Inda semakin parah…dengan berat langkah,, Rae pun memutus kan untuk meninggalkan Inda dan pergi ke luar negeri sesuai permintaan universitas nya…
Hari ini keberangkatan Rae…untuk terakhir kalinya Rae mencoba menghubungi Inda meski hanya di luar kamar nya…
“Inda….” Kata RAE DENgan lirih nya…
“Pergii…..!!!!!!!” Teriak Inda dari kamar nya
Rae hanya bisa menghela nafas… tubuhnya terasa dicambuk dan lemas mendengar kembali penolakan Inda “ Maafin aku In… aku sangat sayang kamu….sangat In… aku selalu menerima mu apa adanya.. keinginan ku hanya berada di sisimu dan melindungi mu… aku tau aku telah sangat menyakiti mu… sekarang pun keberadaan ku telah menyakiti mu …jika keberadaan ku ini menykiti mu… aku akan pergi In.. aku akan pergi… aku tak ingin kau terluka dan terus tersakiti dengan keberadaan ku… aku hanya ingin pamit dan mendengar suara mu untuk terkahir kalinya… selamat tinggal Inda… hanya ini yang bisa kuucap kan,,,aku selamanya akan selalu sayang kamu” Kata Rae, meninggalkan Inda menuju ke bandara.
Inda hanya bisa menangis di kamar mendengar penuturan Rae,,, di hatinya dia begitu sangat mencintai Rae, tapi setiap kali dia teringat akan foto itu,,, hatinya tak mampu menahan rasa sakit yang akhir nya membuat drop tubuh dan fisik nya.
“Rae…..Rae…Rae…..” Tangis Inda membahana….
Rendy dan Sefty yang sedari tadi ada di depan kamar Inda,, hanya bisa menghela nafas… mereka berdua masuk dengan tatapan penuh rasa simpatik kepada sahabat nya ini
“Inda….” TEGUR Sefty,,, sambil duduk di samping Inda
“Sef…..”Kata Inda sambil memeluk Sefty
“In….ada yang ingin kami kata kan sama kamu….”
“In….sebenar nya… RAE Tak salah… ini semua salah Rika…” Kata Rendy sambil duduk disamping Sefty
“Apa maksud mu Ren….???”
“Gini… saat hari jadi kalian,, Rae memang mengantar kepergian Rika, tapi rencananya setelah mengantar Rika, dia akan segera pulang menemui mu, tapi Rika mencegat nya dengan alasan kalau ibunya butuh ke rumah sakit dan tak ada kendaraan, dengan berat hati RAE MENGANTAR NYA, dipikirannya dia hanya ingin menemui mu…”
“Dan foto itu, foto saat Rae jatuh ke dalam kali, saat itu Rae sedang memikirkan kamu,, karena pikiran nya selalu ada padamu tanpa sadar tanah yang licin akibat hujan membuat nya jatuh tergelincir ke dalam sungai, saat itu Rika ingin menolong nya dan malah Rika pura-pura ikut terjatuh,,,dan tanpa sadar Rae memeluk Rika… dengan siasat itu, Rika menyuruh keponakannya untuk memfoto mereka sedang berpelukan,, dan foto itu tak di ketahui Rae loch In…” Timpal SEFTY menjelaskan
“In… Rae juga sangat sayang pada mu… dia sangat sayang padamu melebihi dirinya sendiri…In…aku mohon terima kembali Rae… aku mengatakan ini karena ku pikir kau juga masih menyayangi nya… “ Kata Rendy sambil menatap bola mata Inda yang ingin mengeluarkan intan hatinya.
“Ren… Rae di mana sekarang….dia mau pergi ke mana????”
“Dia mau keluar negeri…. Katanya dengan cara itu kau bisa hidup bahagia…. Tanpa harus tersakiti lagi oleeh nya…”
“Bodoh…..” KATA Inda yang langsung berdiri dan keluar dari kamar nya…
“In…mau kemana????” Teriak Sefty yang bingung
“Pak Na…siap kan mobil aku mau pergi/….”Teriak Inda….
Segera mungkin Inda menuju ke garasi rumah nya,,, Pakna pun segera mengeluarkan mobil…. “Mau kemana nak…????” Tanya pakna bingung
“KEBENDARA….” Kata inda dengan senang nya
Mobil pun meluncur pergi meninggalkan rumah mewah milik Inda… Rendy terseynum senang melihat kelakuan Inda, sementar Sefty resah dan meminta Rendy menyusul Inda… Mereka berdua pun ikut menyusul
Di dalam mobil Inda tersenyum senang… dia mengetahui Rae sangat mencintai nya,, sakit yang dia rasa tak dihiraukan nya lagi,, hari ini dia bertekad akan menemui Rae dan menggapai Rae kembali kedalam hidup nya… Disuruhnya Pak na untuk lebih cepat,, tapi sayang mobil nya malah terjebak macet yang panjang, hal itu membuat Inda sedikit kesal… dilihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya,,, “sebentar lagi pesawat Rae akan berangkat…..aduh Pakna.. berputar aja..” Kata Inda dengan kecemasan yang luar biasa
“Gak bisa Non…. Di belakang sudah ada mobil…”
Inda pun resah….”kalau begini gak keburuh…..” tanpa pikir panjang lagi, akhir nya Inda pun turun “Aku turun disini pakna” Teriak Inda yang mulai berlari menuju bandara
“Non….!!!.. Non,,,,,jangan Non..!!!!!!!!”
Tak dihiraukannya suara Pakna yang memanggilnya,, dia terus berlari dan berlari,, dihatinya cuman ada satu…dia ingin segera menemui RAE DAN kembali menyatakan kalau dia sangat mencintai Rae… dengan sekuat tenaga Inda berlari menuju bandara yang masih jauh,..Akhirnya dia berhasil juga sampai di Bandara meskipun dengan tubuh yang mulai lemas dan perut yang mulai sakit menjalar tubuhnya,,,tapi dia berusaha untuk menolak kesakitan ini,,,dia berusaha menolak rasa yang menyakitinya ini,, karena dalam hati dan pikirannya hanya satu yaitu ingin kembali bersama Rae.
Segera ia mencari penerbangan menuju New York… dengan hati yang tidak tenang, dia takut pesawat yang di tumpangi Rae telah pergi,, jika itu terjadi,, maka hatinya akan kembali sakit lagi… kembali sakit… dengan perasaan tak menentu, dicari nya setiap wajah…adakah wajah yang dia cintai… Tapi sayang,,,tak ada satupun terlihat Wajah Rae,,,,
Kini tubuh dan hati nya mulai putus asa, jantung nya mulai berdetak kencang… dibalik rasa putus asa nya,,, dia merasakan ada debaran jantung yang sangat kuat,, debaran yang selama ini ia rasakan…saat dia menoleh…dilihat nya sosok tubuh yang ia kenal… sedang berdiri menarik tas ingin menuju ke pintu tiket pesawat…. Dengan senyum senang… inda berlari kecil dan berteriak..
“Beruang kutub BODOH..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Sosok tubuh itu berhenti melakukan aktifitas nya,, kemudian dia berbalik…
“Beruang Kutub bodoh……!!” Kata Inda yang kembali berlari, karena yang berada di hadapannya adalah benar Rae
Rae terkejut melihat kedatangan Inda… meski begitu, hatinya sangat senang…. “Indah…”bisik nya dalam hati,, tanpa sadar,, kaki nya bergerak sendiri berlari menuju Inda….
Mereka pun bertemu dan berpelukan dengan kencang
“Beruang bodoh…jahat….” Kata Inda sambil memeluk Rae
“Nek lampir juga bodoh….”Kata Rae… “Enggak… aku salah.. maafin aku Nda… aku gak percaya kata-kata mu…”
“Aku juga salah Rae…. Aku gak dengar penjelasan kamu”Kata Inda sambil mengencang kan pelukannya
“Rae…. I LOVE YOU”… Kata Inda… dengan suara yang terdengar sayu
“Owhh… Inda… aku senang…senang… dasar bodoh… “ Kata Rae kembali memeluk Inda dengan hangat “In…aku gak nyangka kamu datang kesini,,, kamu dengan siapa???” Kata Rae berbicara sambil memeluk Inda… “ Kamu kox penuh keringat begini…??? Kamu berlari ya….??,,,.. dasar bodoh…kamu kan lagi sakit… in….??” Kata Rae…yang mengelus rambut Inda “In… kox diam…” KATA Rae yang mulai menyadari kebisuan Inda… Tap.. hatinya mulai bergetar dan merasakan kejanggalan pada kekasih nya ini …”In……” Kata Rae yang mulai melepaskan pellukan Inda… “In…” Kata Rae… yang menatap wajah lemas Inda.. yang tiba-tiba rebah…. Untung segera di pangkunya…. Tapi wajah itu…. Tak menimbulkan cahaya lagi…. “IN…. kamu kenapa????....In…..” Kata Rae.. yang mulai cemas dengan kebungkaman Inda “In…jangan bercanda…In…!!!!!” Sembari menepuk lembut pipi Inda… “In…..!!!!!!” kata Rae….”Bangun In…bangun….bangun…. Inda…!!!!!!!!!!!!” Teriak Rae yang membahana…
Rendy dan Sefty yang baru datang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam….kemudian Sefty pun menangis melihat tubuh temannya yang sudah tak bernyawa dengan senyum manis menghiasi wajah nya.. “Inda….”Lirih Sefty…
Berdiri ku disini hanya untuk mu
Dan yakin kan ku untuk memilih mu
Dalam hati kecil ku ingin kan kamu
Berharap untuk dapat bersamamu
Aku kan ada…untuk dirimu
Dan bertahan untuk mu
Terlukis indah raut wajah mu dalam benak ku
berikan ku cinta terindah yang hanya untuk ku
Tertulis indah puisi cinta dalam hatiku
Dan aku yakin kau memang lah pilihan hatiku
Dan
lagu ini telah mengantarkan Indah dalam pelukan terindah di dekapan
hangat kekasih hatinya Rae. Senyum nya mengalunkan lagu sedih di
penghujung akhir nya, hanya seutas senyum yang akan selalu terbayang di
wajah nya dan akan selalu teringat oleh Rae sampai kapan pun.
NAFAS PUN TELAH BERHENTI, tak ada hembusan lagi yang keluar mengisi relung hidup Indah, ya…. Indah sudah pergi untuk selama nya, menutup matanya untuk selama nya menutup hatinya untuk selamanya. Tak akan ada lagi yang akan mengisi hatinya, dalam tidur panjang nya muncul kenangan bersama Rae, lelaki yang telah mengisi warna indah dalam hidup nya, lelaki yang talah memberikan nya arti kehidupan dan lelaki yang telah membawa nya tidur tenang dalam pelukan yang telah di nanti nya.
“Inda…. Aku mencintaimu…….” kecupan terakhir mengantar kepergian Inda untuk selama nya, meski Rae menahan tangis, tapi terasa sekujur tubuhnya bergetar menahan sakit. Sakit yang tak di sangka nya, sakit yang menimbulkan penyesalan yang luar biasa. “Andai saja aku tak meninggal kan mu Inda… andai saja kau berikan ku kesempatan… owhhhh Inda… kenapa??.... kenapa???... Jangan tinggalkan aku… bawa aku bersama mu…. Inda..inda..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Kepergian Inda mengguncang hati Rae,,, Kedua orang tua Inda pun tak bisa berbuat apa-apa… mereka hanya bisa menangisi kepergian putri semata wayang mereka….
Sementara Rae…hanya bisa mengingat kenangan terindah saat bersama Inda, kenangan saat inda mengucap kata cinta,, saat mengecup bibir nya, memeluk hangat mesra tubuhnya.. dan yang paling tak bisa di lupakannya yaitu senyum manis Inda saat pergi meninggal kan dunia ini.
“Inda…. Inda…” Tangis Rae mengantar kepergian tubuh kekasih nya…yang akan menemui sang maha pencipta… “Aku kan selalu mencintai mu…tunggu aku sayang…aku kan datang…” Bisik Rae dalam hatinya.
THE END
NAFAS PUN TELAH BERHENTI, tak ada hembusan lagi yang keluar mengisi relung hidup Indah, ya…. Indah sudah pergi untuk selama nya, menutup matanya untuk selama nya menutup hatinya untuk selamanya. Tak akan ada lagi yang akan mengisi hatinya, dalam tidur panjang nya muncul kenangan bersama Rae, lelaki yang telah mengisi warna indah dalam hidup nya, lelaki yang talah memberikan nya arti kehidupan dan lelaki yang telah membawa nya tidur tenang dalam pelukan yang telah di nanti nya.
“Inda…. Aku mencintaimu…….” kecupan terakhir mengantar kepergian Inda untuk selama nya, meski Rae menahan tangis, tapi terasa sekujur tubuhnya bergetar menahan sakit. Sakit yang tak di sangka nya, sakit yang menimbulkan penyesalan yang luar biasa. “Andai saja aku tak meninggal kan mu Inda… andai saja kau berikan ku kesempatan… owhhhh Inda… kenapa??.... kenapa???... Jangan tinggalkan aku… bawa aku bersama mu…. Inda..inda..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Kepergian Inda mengguncang hati Rae,,, Kedua orang tua Inda pun tak bisa berbuat apa-apa… mereka hanya bisa menangisi kepergian putri semata wayang mereka….
Sementara Rae…hanya bisa mengingat kenangan terindah saat bersama Inda, kenangan saat inda mengucap kata cinta,, saat mengecup bibir nya, memeluk hangat mesra tubuhnya.. dan yang paling tak bisa di lupakannya yaitu senyum manis Inda saat pergi meninggal kan dunia ini.
“Inda…. Inda…” Tangis Rae mengantar kepergian tubuh kekasih nya…yang akan menemui sang maha pencipta… “Aku kan selalu mencintai mu…tunggu aku sayang…aku kan datang…” Bisik Rae dalam hatinya.
THE END
PROFIL PENULIS
Nama : Syarifah zulfa
Abb fb : Zulfa Syg AbaUmi
Abb fb : Zulfa Syg AbaUmi
Email : Syarifah_Zulfabaragbah@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar